25 Aug 2013

Mempersiapkan Anak Hadapi Pubertas

Pubertas adalah merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Perubahan tersebut tentu mengejutkan bagi anak, sehingga bimbingan dari orangtua diperlukan agar mereka mampu melewati masa ini dengan baik.

Sayangnya, sebagian orangtua merasa enggan untuk membicarakan hal ini, terutama pada anak perempuan mereka. Padahal menurut para pakar, penting hukumnya untuk membicarakan pubertas pada anak, bahkan sebelum mereka mengalaminya.

Beberapa perasaan yang berubah di masa pubertas adalah sebagai berikut :
  • Lebih bersemangat dan cenderung tidak sabar dalam melihat pertumbuhan tubuh. Merasa ingin tampak lebih dewasa.
  • Sadar akan perubahan-perubahan yang ada, dan terkadang belum cukup siap karena masih menjadi anak-anak dan heran mengapa teman-temanmu sepertinya ingin buru-buru dewasa.
  • Kamu merasakan kedua hal di atas. Satu hari kamu senang karena sedang tumbuh dan dihari lain kamu berharap agar tubuhmu tidak berubah begitu cepat.
  • Kamu melewatinya dengan mudah dan heran mengapa semua orang meributkan hal ini.

Dr Akua Afriyie-Gray, dokter kandungan dari Loyola University Health System di Maywood Ill mengatakan, kebanyakan anak perempuan memasuki masa pubertas tanpa pendidikan yang memadai tentang hal ini. Sehingga orangtua perlu proaktif membicarakan pubertas agar anak tahu akan ada perubahan pada tubuhnya.

"Orangtua seharusnya mempersiapkan diri untuk mendiskusikan pubertas pada putri mereka," ujarnya.

Pubertas umumnya dimulai pada usia sekitar 8 atau 9 tahun dengan tumbuhnya rambut-rambut halus di daerah ketiak dan pubis. Pertumbuhan payudara umumnya terjadi setelahnya di usia 9 atau 10 tahun diikuti dengan menstruasi, yang rata-rata terjadi di usia 12 tahun. Pubertas biasanya terjadi selama tiga hingga empat tahun.

Afriyie-Gray mengatakan, orangtua perlu bertanya pada putrinya bila ada temannya yang mulai memakai bra, menstruasi atau bercukur. Pertanyaan ini kemudian akan mempermudah membuka diskusi tentang tubuh anak dan perubahan yang ia akan alami.

"Katakan padanya bahwa pubertas merupakan proses normal yang dialami oleh anak perempuan, sehingga tekankan untuk tidak merasa malu tentang hal itu," ujarnya.

Selain itu, imbuhnya, jelaskan pula secara detail apa yang perlu dilakukan saat mengalami perubahan. Misalnya, perempuan perlu menggunakan pembalut atau tampon agar mampu beraktivitas seperti biasa saat sedang mengalami menstruasi.

Dan ingat, Anda tak perlu berbohong untuk menjelaskan tentang pubertas. "Katakan saja menstruasi merupakan kebutuhan untuk bisa hamil suatu saat," tegas Afriyie-Gray.

Biarpun demikian, bila Anda tidak juga nyaman untuk membiacarakan pubertas pada anak, maka Anda perlu meminta bantuan psikolog atau dokter kandungan yang ahli menangani anak dan remaja.
Perasaan lain adalah mulai memikirkan hal-hal romantis, mulai suka berlama-lama di depan kaca dan mulai memikirkan bentuk tubuhmu dengan membandingkannya dengan teman-temanmu.